Sesampai di rumah sakit, Dewi langsung ditangani.
Sepanjang waktu yang Senjani lalui di rumah sakit ia hanya bisa menangis.
Ia tidak memiliki siapa-siapa.
Ia benar-benar hanya seorang diri.
Rasa khawatir dan takut ia hadapi sendiri.
Selang beberapa menit seorang dokter laki-laki keluar dari ruangan bundanya.
"Dokter bagaimana keadaan bunda saya ? Dia pasti baik-baik saja kan?"
"Keadaan Bu Dewi sudah kritis, karena hasil dari pemeriksaan dan rekap-rekap di beberapa bulan terakhir lupusnya sudah menyerang kemana-mana. Jadi saya menyarankan untuk segera mengurus administrasinya karena bu Dewi sangat butuh penanganan sekarang juga" bak tersambar petir, Senjani lututnya terasa kelu membuat dia tidak mampu menopang tubuhnya.
Seorang suster menolongnya untuk duduk.
Tidak banyak kata yang ia ucapkan tetapi air mata itu tidak pernah bisa berhenti membuat dia susah untuk berpikir.
"Saya mohon dokter selamatkan bunda saya, saya akan melakukan apapun" Senjani memohon kepada seorang dokter itu dan ia langsung mengurus semua administrasinya.