"Iya bun Senjani langsung kesitu" Senjani bukan type orang yang menunda-nunda, setiap apapun yang bundanya katakan ia akan selalu menuruti nya saat itu juga.
"Oh iya Senjani, besok jadwal bunda ke kontrol. Bunda udah minta tolong Mbak Minah buat ngurusin administrasinya, tinggal datang saja ke rumah sakitnya"
"Iya bun aku tau kok, tadi mbak Minah udah hubungin aku. Besok pagi ya bun, biar gak terlalu lama ngantrinya"
"Iya kita berangkat pagi-pagi" makin hari kesehatan Dewi semakin menurun, badannya semakin kecil.
Itu yang membuat Senjani sangat khawatir tentang bundanya itu.
Pagi ini, Senjani dan Dewi pergi ke rumah sakit.
Ada beberapa pembicaraan yang menurutnya sangat sensitif bila Dewi mengetahuinya.
Tentang lupus yang telah menyerangnya itu kemana-mana.
Tapi bundanya itu sangat kuat.
"Senjani, tadi dokter bilang apa ? Lupusnya makin menyerang bunda ya ?"
"Nggk kok bun, gak bilang apa-apa. Bunda semakin membaik" senyum yang sangat terpaksa dari Senjani selama ini.