Saat itu kehidupan di dunia ini seakan berhenti di detik itu juga, sebuah tangisan kesedihan dan tidak kerelaan untuk mengikhlaskan terucap dari bidadari yang merangkul putrinya.
Mereka tidak menyangka semua ini akan terjadi begitu cepat, dan semua yang telah terjadi ini sangat menyakitkan untuk mereka.Â
Andai saja waktu bisa diulang kembali mungkin tidak akan ada teriakan kemarahan dari sang bidadari kepada sang pangeran.
Bahkan permohonan sang putri kepada sang pangeran untuk mengikuti proses penyembuhan.
Tapi semesta berkata lain, tepat tiga hari setelah hal itu terjadi sang pangeran meninggalkan semuanya.
Hanya ada tangis dan penyesalan dari dalam diri mereka, bahkan 100 tahun pun tidak mampu menghilangkan rasa penyesalan itu.
Yang bisa mereka lakukan sekarang adalah berdoa kepada Tuhan semoga suatu saat nanti mereka bisa dipertemukan kembali.
Dihari itu tepat hari selasa, Dewi mengetahui bahwa suaminya mengidap penyakit lupus.
Disaat ia mengetahui hal itu dunia seakan berakhir, laki-laki yang ia cintai menahan rasa sakitnya sendiri dengan alasan ia tidak ingin orang-orang yang ia sayangi merasa khawatir akan kondisinya saat ini.
"Kenapa kamu gak bilang Dean ?!" Bentaknya.
"Aku gak mau buat kamu dan Senjani merasa khawatir terhadap keadaan ku."