Mohon tunggu...
Asti Nirwani
Asti Nirwani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4 SMAN 1 PADALARANG

every day is a second chance.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bhumi Niscala

20 Februari 2022   21:49 Diperbarui: 20 Februari 2022   21:56 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu kehidupan di dunia ini seakan berhenti di detik itu juga, sebuah tangisan kesedihan dan tidak kerelaan untuk mengikhlaskan terucap dari bidadari yang merangkul putrinya.

Mereka tidak menyangka semua ini akan terjadi begitu cepat, dan semua yang telah terjadi ini sangat menyakitkan untuk mereka. 

Andai saja waktu bisa diulang kembali mungkin tidak akan ada teriakan kemarahan dari sang bidadari kepada sang pangeran.

Bahkan permohonan sang putri kepada sang pangeran untuk mengikuti proses penyembuhan.

Tapi semesta berkata lain, tepat tiga hari setelah hal itu terjadi sang pangeran meninggalkan semuanya.

Hanya ada tangis dan penyesalan dari dalam diri mereka, bahkan 100 tahun pun tidak mampu menghilangkan rasa penyesalan itu.

Yang bisa mereka lakukan sekarang adalah berdoa kepada Tuhan semoga suatu saat nanti mereka bisa dipertemukan kembali.

Dihari itu tepat hari selasa, Dewi mengetahui bahwa suaminya mengidap penyakit lupus.

Disaat ia mengetahui hal itu dunia seakan berakhir, laki-laki yang ia cintai menahan rasa sakitnya sendiri dengan alasan ia tidak ingin orang-orang yang ia sayangi merasa khawatir akan kondisinya saat ini.

"Kenapa kamu gak bilang Dean ?!" Bentaknya.

"Aku gak mau buat kamu dan Senjani merasa khawatir terhadap keadaan ku."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun