"Kalian tega banget ninggalin aku, kenapa gak ngajak aku ?"
"Semesta terlalu jahat buat aku, aku gak janji kalau aku bisa hidup bahagia. Karena alasan aku bahagia cuman bunda sama papah"
"Kalian gaada niatan buat jemput aku ?" Setelah mengatakan itu semua Senjani langsung berajak dari situ.
Ia akan selalu merasa sedih dan tak rela jiga pemandangan yang ia lihat rumah baru bundanya itu.
Waktu berjalan sebagaimana mestinya, senjani yang menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter meskipun rasanya sangat beda.
Kesehariannya cuman belajar dan kerja part time di salah satu cafe di Yogyakarta ia lakukan semua ini untuk bertahan hidup karena dasarnya ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, bahkan teman untuk berbagi ceritain ia tidak memilikinya.
Ia habiskan kesehariannya seorang diri.
Tepat hari ini Senjani berwisuda dengan ipk yang samgat besar.
Jika kedua orang tuanya ada pasti akan merasa sangat bangga dengan putri semata wayangnya ini.
Senjani langsung pulang ke Bandung karena ada beberapa hal yang akan selesaikan.
Tak lupa ia juga berkunjung kepada kedua orang tuanya.
"Halo papah sama bunda. kemari aku wisuda aku ipk ku juga besar. Bangga gak kalian liatnya ? Makasih ya udah lahirin aku kedunia ini meskipun setiap langkah yang aku ambil terasa berat tapi aku selalu nikmatin semua prosesnya. Papah sama bunda gimana kabarnya ? Jangan bosen ya setiap malam aku selalu mengeluh bahkan menangis" tidak ada tangisan dari senjani saat itu.