Dewi sedikit terkejut dengan apa yang dokter katakan barusan.
Yang ia takutkan beberapa hari ini takut menjadi kenyataan.
Disampingnya itu ada senjani yang mendengar semua pembicaraan dokter.Â
Senjani tahu penyakit itu sangat berbahaya bahkan dapat merenggut nyawa.
Tidak menunggu waktu lama, Dewi langsung melaksanakan cek darah lalu menyerahkan hasil dari cek darahnya tersebut, apakah ia mengidap penyakit lupus atau tidak.
Dan benar saja hari dimana kedua insan ini merasa hidupnya hancur untuk kedua kalinya, bahwa hari ini Dewi di diagnosa mengidap penyakit lupus.
Seakan dunia berhenti kembali, tapi mau tidak mau Dewi harus menerima kenyataanya dan Senjani harus siap dengan segala yang terjadi.
Tidak ada sedikitpun pembicaraan diantara mereka selama perjalanan pulang, hanya ada suara gemercik air hujan dan lalu lintas kota.
Seakan semesta mengetahui bahwa kedua insan ini sedang hanyut dalan suasana yang mereka alami sekarang.
30 menit berlalu, akhirnya mereka sampai juga didepan rumahnya.
Karena hujan mereka dengan cepat masuk kedalam rumahnya. Senjani langsung masuk ke kamarnya sama halnya dengan Dewi.