Di nafas terakhirnya hanya 1 kalimat yang terucap dari mulut Dean
"Jefry tolong jaga Dewi dan Senjani"
setelah mengucapkan itu semuanya telah berakhir untuk Dean.
Tepat hari jumat pukul 4 sore.
Sang pahlawan yang sudah tidak berdaya lagi untuk melawan lupus yang ia idap selama 1 tahun ini, Dean Tribhuwana yang resmi meninggalkan dunianya serta kedua penghuninya yang selalu menjadi alasan untuk kesembuhannya.
Sabtu pagi Dean telah resmi dikembalikan ke bumi dan keluarga yang ditinggalkan hanya bisa menangis dengan rasa penyesalan.
Tidak ada lagi semangat dari Dewi, bahkan tidak ada lagi Senyum dari senja semuanya menjadi berbeda untuk 3 tahun awal yang mereka lalui.
'Dalam sebuah perpisahan, mengikhlaskan merupakan ha yang sangat susah untuk dilalui. Terlalu banyak kenangan yang pernah mereka lewati. Bahkan untuk mengenang kembali pun misalnya mendatangi kembali tempat yang pernah mereka singgahi rasanya tidak akan sama lagi.'
Siang ini, sehabis pulang sekolah. Dewi dan Senjani langsung bergegas ke makam Alm.
Dewi tak lupa membeli dulu buket bunga matahari kesukaan Dean.
"Halo pah, kita udah lama ya gak ketemu ya. Maaf ya pah, tapi papah pasti tau alasannya kenapa Senjani lama gak nengok papah kesini. Papah liat kan aku udah ganti seragam" ucapnya sambil membersihkan rumput yang tumbuh diatas kuburan papahnya itu.