Mohon tunggu...
Asti Nirwani
Asti Nirwani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4 SMAN 1 PADALARANG

every day is a second chance.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bhumi Niscala

20 Februari 2022   21:49 Diperbarui: 20 Februari 2022   21:56 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampai di rumah sakit, Dewi langsung ditangani.

Sepanjang waktu yang Senjani lalui di rumah sakit ia hanya bisa menangis.

Ia tidak memiliki siapa-siapa.

Ia benar-benar hanya seorang diri.

Rasa khawatir dan takut ia hadapi sendiri.

Selang beberapa menit seorang dokter laki-laki keluar dari ruangan bundanya.

"Dokter bagaimana keadaan bunda saya ? Dia pasti baik-baik saja kan?"

"Keadaan Bu Dewi sudah kritis, karena hasil dari pemeriksaan dan rekap-rekap di beberapa bulan terakhir lupusnya sudah menyerang kemana-mana. Jadi saya menyarankan untuk segera mengurus administrasinya karena bu Dewi sangat butuh penanganan sekarang juga" bak tersambar petir, Senjani lututnya terasa kelu membuat dia tidak mampu menopang tubuhnya.

Seorang suster menolongnya untuk duduk.

Tidak banyak kata yang ia ucapkan tetapi air mata itu tidak pernah bisa berhenti membuat dia susah untuk berpikir.

"Saya mohon dokter selamatkan bunda saya, saya akan melakukan apapun" Senjani memohon kepada seorang dokter itu dan ia langsung mengurus semua administrasinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun