Ia putuskan tak akan lagi membebani anak-anak berjualan. Ia sudahi kebohongan.Â
Ia tak tahu akan bagaimana mencari nafkah selepas ini.Â
Ia bingung akan memberi hadiah istimewa apa untuk anak-anak besok sebagaimana yang telah ia janjikan. Ia tak punya apa-apa.Â
Aisyah benar-benar pasrah pada kehendak Sang Maha Pengatur.
Karena letih lahir batin, perempuan itu tertidur di atas sajadah.Â
Dering pesan WA masuk membangunkannya beberapa menit menjelang azan Subuh.Â
Ia raih hp.Â
"Hmm... pesan dari Bang Fahri."Â
Segera ia buka pesan dari kakak iparnya itu.Â
[Aisyah, kami sudah membuat kesepakatan mengenai warisan Almarhum Bapak. Jatah Almarhum suamimu dan sedikit hibah dari kami untuk anak-anakmu total berjumlah 600 juta rupiah. Kau kirim lah nomor rekening. Segera kutransfer uangnya]Â
"Allahu Akbar! Allahu Akbar." Aisyah bersujud sambil menangis sesegukan.Â