Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Auditor - PNS

PNS yang hobi olahraga dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maafkan Bunda Terpaksa Membohongi Kalian, Nak

22 Oktober 2022   15:39 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Trus, jualannya di mana? Harganya berapa?" tanya Farah. 

"Nah, ini juga terserah kalian. Seperti Bunda bilang tadi, itu bagian dari strategi. Silakan kalian atur sendiri. Mau di sekolah, di mesjid tempat kalian mengaji, atau di mana saja, boleh. Soal harga juga gitu, terserah kalian menentukan. Ambil aja patokan harga rata-rata di sekolah kalian. Lalu jual lebih murah atau sama. Bisa juga lebih mahal, asal kalian pintar promosi, pasti tetap laku." 

Aisyah diam sesaat. Ia lihat air muka ketiga anaknya bergantian. Menakar, apakah mereka antusias atau tidak. 

"Gimana, kalian tertarik?" 

"Aku terarik, seru nih!" ujar Farah bersemangat. 

"Aku juga!" Firza tak kalah semangat. 

"Fatih, gimana? Tertarik ikut permainan ini?" kejar Aisyah karena Fatih tidak bereaksi sebagaimana kedua adiknya. 

"Oke Bunda, Abang ikut." Akhirnya bocah berwajah ganteng itu bersuara sambil mengacungkan jempol kanan dan tersenyum tipis. 

Lagi-lagi mirip sekali dengan mendiang ayahnya. Kadang Aisyah merasa rindu pada almarhum suaminya terobati tiap kali melihat Fatih tersenyum. Mereka benar-benar mirip. 

Aisyah lega. Misi pertamanya tercapai. Ia sudah berhasil membuat skenario seolah ini semua hanya permainan sehingga ketiga anaknya antusias mau berjualan. 

"Baik, kalau gitu, silakan kalian tentukan mau jualan apa, supaya Bunda bisa segera siapkan," lanjut Aisyah. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun