Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Auditor - PNS

PNS yang hobi olahraga dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maafkan Bunda Terpaksa Membohongi Kalian, Nak

22 Oktober 2022   15:39 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia putuskan tak akan lagi membebani anak-anak berjualan. Ia sudahi kebohongan. 

Ia tak tahu akan bagaimana mencari nafkah selepas ini. 

Ia bingung akan memberi hadiah istimewa apa untuk anak-anak besok sebagaimana yang telah ia janjikan. Ia tak punya apa-apa. 

Aisyah benar-benar pasrah pada kehendak Sang Maha Pengatur.

Karena letih lahir batin, perempuan itu tertidur di atas sajadah. 

Dering pesan WA masuk membangunkannya beberapa menit menjelang azan Subuh. 

Ia raih hp. 

"Hmm... pesan dari Bang Fahri." 

Segera ia buka pesan dari kakak iparnya itu. 

[Aisyah, kami sudah membuat kesepakatan mengenai warisan Almarhum Bapak. Jatah Almarhum suamimu dan sedikit hibah dari kami untuk anak-anakmu total berjumlah 600 juta rupiah. Kau kirim lah nomor rekening. Segera kutransfer uangnya] 

"Allahu Akbar! Allahu Akbar." Aisyah bersujud sambil menangis sesegukan. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun