Farah segera mengemasi keranjang dagangannya. Seluruh uang hasil jualan ia susun dan lipat rapi lalu menyimpannya dalam saku tas.Â
Bocah itu berlari-lari kecil dengan riang. Tak sabar ingin segera tiba di rumah dan melaporkan kesuksesannya berjualan hari pertama.Â
*****Â
Di sekolahnya, Firza menjalankan strategi yang berbeda.Â
Ia tiba di sekolah juga lima belas menit sebelum bel masuk berbunyi.Â
Setelah menaruh tas, ia segera menuju ruang guru sembari menenteng loyang-loyang berisi brownies.Â
Setibanya di ambang pintu ruang guru, tanpa ragu bocah itu langsung beraksi.Â
"Assalammualaikum, Bapak Ibu Guru ... Bapak Ibu Guru sudah pada sarapan? Firza ada kue, nih!" seru Firza dengan wajah lugu.Â
Para guru serempak menoleh, lalu saling pandang.Â
"Firza kelas berapa?" tanya seorang guru yang duduk paling dekat dari posisi Firza berdiri.Â
"Kelas satu, Bu."Â