Syaratnya ada dua. Pertama, kalian harus menjalaninya dengan gembira, dengan ceria, karena ini permainan. Kedua, sekolah kalian tidak boleh terganggu. Jika dua syarat itu tidak bisa kalian penuhi, nilai kalian dikurangi. Paham?" jelas Aisyah diakhiri senyum mengembang yang dipaksakan.Â
"Siap, Bunda. Jelaas!" teriak ketiga bocah itu bersemangat hampir bersamaan.Â
"Oya, Bunda .... Karena ini perlombaan, ada hadiahnya, dong?" tanya Fatih.Â
"Hmmm .... Ya ... tentu ada hadiahnya. Bunda janjikan hadiahnya pasti keren dan sangat istimewa. Tapi belum bisa Bunda sampaikan sekarang. Kita jalani dulu lombanya, ya."Â
Ketiga bocah itu langsung berbinar mendengar itu. Padahal Aisyah belum terpikir hadiah apa yang akan dia kasih. Yang terpikir saat ini hanya bagaimana supaya ketiga anaknya ini bersemangat jualan dan bisa segera menghasilkan uang, makanya ia janjikan akan ada hadiah yang menarik.Â
*****Â
Pagi ini Aisyah dan ketiga anaknya sibuk luar biasa. Sementara anak-anak bersiap, Aisyah menyiapkan dagangan yang akan mereka bawa.Â
Setelah semua siap, ketiganya pamitan. Mereka terlihat ceria dan penuh semangat.Â
Farah yang terlihat paling bergairah.Â
"Pokoknya Farah pasti menang deh, Bunda," ujarnya yakin dengan wajah semringah, lalu mencium tangan sang Bunda.Â
Bocah yang memang periang itu berjalan gegas sambil menenteng dagangan yang dikemas Aisyah dalam sebuah keranjang tenteng seperti keranjang belanjaan swalayan.Â