"Hmm, iya, enak banget nih!" seru anak laki-laki tadi.Â
"Iyaaa ... enak. Lebih gede-gede juga." timpal anak perempuan di sebelahnya..."Â
Dagangan Farah pun sudah terjual banyak sampai bel masuk berbunyi. Hanya tersisa beberapa bungkus. Ketika jam istirahat, cilok yang tersisa itu pun habis terjual.Â
"Yaaah .... habis ya, Farah? Padahal aku mau beli lagi untuk dibawa pulang." ujar seorang teman Farah yang telah memegang selembar lima ribuan.Â
"Iya, habis nih. Besok lagi, ya." sahut Farah dengan raut puas.Â
"Besok bawa yang banyak ya."Â
"Siip ... nanti aku bilang Bunda bikin yang banyak."Â
Farah segera mengemasi keranjang dagangannya. Seluruh uang hasil jualan ia susun dan lipat rapi lalu menyimpannya dalam saku tas.Â
Bocah itu berlari-lari kecil dengan riang. Tak sabar ingin segera tiba di rumah dan melaporkan kesuksesannya berjualan hari pertama.Â
*****Â
Di sekolahnya, Firza menjalankan strategi yang berbeda.Â