Jakarta, Indonesia.
14.00, 18 Agustus 1945.
Aku terbangun dengan badan yang begitu lelah dan mata yang begitu sayu. Aku tidak pernah merasakan kelelahan sebesar ini. Dengan cepat, aku mengecek jam beker yang terletak di meja sebelah kasurku.
"JAM 2 SIANG?!", ujarku sambil berteriak.
"Astaga, mengapa kamu berteriak? Kupingku sakit!", ucap Daan sambil memasuki kamarku.
"Ha, mengapa kamu sangat rapih?", tanyaku sambil memperhatikan penampilan Daan.
"Tadi pagi aku menghadiri acara pembubaran PETA. Lebih baik kami mengoperasikan organisasi yang didirikan oleh Indonesia.", balas Daan kepadaku.
"Baiklah, aku kira kamu begitu bersemangat untuk berpindah tahun. Oiya, acara akan dimulai pukul 3 sore. Ayo, kita harus bergegas!", ujarku sambil berdiri dari kasur.
"Baiklah, mari kita mengikuti perkataan Nakula; memikirkan tempat dan tanggal tujuan kita dan mencoba untuk terlelap. Ayo, Kai!", ajak Daan dengan semangat.
Aku dan Daan menidurkan badan kami diatas kasur dan mengikuti instruksi Nakula. Aku memejamkan mata dan mulai memikirkan tempat dan tanggal tujuanku. Aku tidak yakin ini berhasil. Here we go, Kepulauan Natuna, 07 Juli 2007.
Kepulauan Natuna, Indonesia.