Mohon tunggu...
Angel Graceline
Angel Graceline Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pelajar dengan minat tulisnya.

Pelajar SMA Kelas XII Jurusan IPS Sekolah Dian Harapan, Lippo Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pendekar Tanah Airku

12 Mei 2020   09:13 Diperbarui: 12 Mei 2020   09:32 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram ykhaamelz

"Aku memperjuangkan tanah ini dengan darah dan keringatku. Mengapa semuanya harus hilang di masa depan?", tambah Daan dengan sedikit terisak.

"Daan, biarkan aku menjelaskan sejarah Indonesia di tahun 2005.", ujarku sambil menggenggam erat tangan Daan.

"Baiklah, aku mendengarkan.", ucap Daan sambil memandangku dengan dalam.

"Jadi, aku lahir di tahun 2003, di tahun itu seorang Jenderal Besar bernama Bimasena mulai memimpin dan berkuasa. Dia mencintai bangsanya, tetapi dia membenci Belanda, Jepang, Amerika, dan seluruh negara lainnya. Katanya, negara-negara tersebut hanya akan mempergunakan kekayaan Indonesia dan kita akan kembali ke zaman penjajahan. Maka, dia memerintah seluruh bawahannya untuk membangun tembok dan melarang setiap orang keluar maupun masuk. Semua ini dilandaskan keegoisannya.", ujarku menjelaskan.

"Bagaimana bisa orang seperti itu memimpin Indonesia! Dia mengubah Indonesia menjadi negara otoriter!", ujar Daan dengan kesal.

"Awalnya, semua berjalan dengan lancar sesuai rencana Bimasena. Namun, konflik mulai terjadi di tanah air. Bimasena melaksanakan percobaan terhadap 10 balita dari berbagai wilayah di Indonesia. Aku salah satu hasil dari percobaannya. Keluarga kami bersepuluh diiming-imingi edukasi gratis dan kehidupan yang layak. Akhirnya, mereka mendapatkan kami bersepuluh, Pendekar Lima Bumi.", ujarku dengan sedih.

"Percobaan apa maksudmu?", tanya Daan dengan bingung.

"Dasar kamu Daan, apa kamu pikir aku dan teman-temanku lahir dengan kekuatan seperti ini? Hahaha.", ujarku dengan sedikit tertawa.

"Saat kami dikirim ke Natuna untuk dilakukan percobaan, kami berusia 2 sampai 5 tahun. Aku tidak ingat apa saja yang mereka lakukan kepadaku, tetapi kabar sudah semakin meluas, hingga percobaan ini diketahui seluruh masyarakat. Ia dikecam, di sebut tidak manusiawi, dan lain-lain. Beberapa wilayah di Indonesia juga memberontak dan mengancam untuk memisahkan diri jika ia tidak mengembalikan kami.", tambahku.

"Lalu, mengapa dia masih dapat berkuasa disana? Mengapa dia tidak mengembalikan kalian saja?", tanya Daan kepadaku.

"Pengikut dia sangat banyak, Daan. Jadi, tentu saja Bimasena tidak mengembalikan kami tetapi dia membuktikan bahwa percobaannya berhasil. Saat umurku 4 tahun, aku sudah mulai berlatih untuk melindungi negaraku. Beberapa wilayah Indonesia yang menentang Bimasena pun mengakui keberhasilannya. Namun, mereka ingin membangun tembok wilayahmereka masing-masing dan terpisah dari kekuasaan BImasena", ujarku menjelaskan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun