Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batik: Antara Seni, Sejarah, dan Identitas Bangsa

23 Oktober 2024   10:08 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by masbebet christianto from Pixabay/Gambar Batik, Yogyakarta, Budaya

Pada masa lalu, perempuan Jawa mendominasi dunia pembatikan. Keterampilan membatik sering kali diturunkan dari generasi ke generasi dan menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak keluarga. Perempuan menggunakan keterampilan ini untuk menghasilkan kain batik yang kemudian dijual atau digunakan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, upacara, dan ritual adat.

b. Pekerjaan Eksklusif Perempuan

Pekerjaan membatik pada umumnya dianggap sebagai domain perempuan. Kegiatan ini sering kali dilakukan di rumah, menciptakan suasana yang mendukung penguatan ikatan keluarga dan komunitas. Selain itu, pembatikan juga menjadi sarana untuk mengekspresikan kreativitas dan identitas feminin.

3. Pengaruh Penemuan Batik Cap

a. Inovasi dalam Produksi Batik

Penemuan teknik batik cap, yang memungkinkan penggunaan cap untuk mencetak pola di kain, membuka pintu bagi laki-laki untuk terlibat dalam industri batik. Proses yang lebih cepat dan efisien ini memudahkan produksi massal dan membuat batik lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

b. Perubahan Peran Gender

Dengan adanya batik cap, peran gender dalam pembatikan mulai mengalami perubahan. Laki-laki mulai masuk ke dalam bidang ini, tidak hanya sebagai pengrajin, tetapi juga sebagai pengusaha yang memproduksi batik secara komersial. Hal ini menandai pergeseran dalam cara pandang terhadap pembatikan sebagai pekerjaan yang tidak lagi eksklusif bagi perempuan.

4. Batik Pesisir dan Garis Maskulin

a. Batik Pesisir

Di beberapa daerah pesisir, batik memiliki ciri khas yang berbeda dan sering kali lebih maskulin, seperti pada pola "Mega Mendung". Di daerah-daerah ini, pekerjaan membatik juga lebih umum dilakukan oleh laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada norma gender tertentu dalam dunia batik, terdapat pengecualian yang mencerminkan keragaman budaya dan tradisi lokal.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun