"Bertahan! Rencana kita masih banyak bukan setelah melewati ini, impianku, impianmu belum berakhir Ica! Bukan hanya sampai sini! Jangan lemah! Kau tak memiliki sifat itu!" setelahnya hanya suara ngiungan yang dapat ku dengar, tak jelas, buram, kabur. Ibu, kau dimana, aku tak bisa menahannya, apa mungkin kau sedang terengah-engah berlari ke arahku? Ibu, semuanya mulai buyar, sebelumnya apa kau bangga atas semua yang kulakukan ini? Bu, inikah saatnya? Tertutupnya histori, untukku?
Tapi,
Aca
Ibu
Ayah
Aku berhasil.
Aku, akuu.....
"ICAA!!!"
Epilog
Bisakah ku disebut orang beruntung? Beruntung karena selamat dari perang? Beruntung karena direkrut menjadi bagian dari pekerja eksperimen ilmiah?
Awalnya demikian. Awalnya ku patuhi semua aturan. Sampai sahabatku yang memulai perubahan.
"Benarkah yang kita lakukan ini?"
"Apa maksudmu kawan?"
"Apa maksudnya pula memanfaatkan manusia yang merupakan bagian dari kita?"
"Brama!"