Anak-anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku agresif atau merusak terhadap orang lain, properti, atau aturan sosial. Mereka sering kali bertindak tanpa memikirkan konsekuensi dan kurang empati terhadap orang lain.
Gejala: Perilaku agresif, perilaku melawan otoritas, kelakuan merusak, atau tindakan kriminal seperti pencurian dan vandalisme.
c. Gangguan Emosional dan Perilaku Lainnya (Oppositional Defiant Disorder)
Anak-anak dengan gangguan ini sering menunjukkan sikap melawan, marah, dan sulit beradaptasi dengan aturan dan perintah dari orang dewasa.
Gejala: Membangkang, mudah marah, bertindak defiant terhadap otoritas, atau berperilaku sengaja mengganggu orang lain.
d. Depresi Anak (Childhood Depression)
Anak-anak dengan depresi mengalami perasaan sedih, tidak berharga, dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya mereka nikmati. Hal ini dapat memengaruhi hubungan sosial mereka.
Gejala: Perasaan putus asa, menarik diri dari teman sebaya, gangguan tidur, atau masalah konsentrasi.
2. Gangguan Sosial Emosional pada Remaja
Remaja berada dalam tahap perkembangan yang sangat rentan terhadap gangguan sosial emosional karena mereka sedang berusaha membangun identitas diri, memahami hubungan interpersonal, dan mengelola emosi yang lebih kompleks.
a. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)