Mohon tunggu...
ABITUL IHKSAN
ABITUL IHKSAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Konsep dasar sosial emosional

20 Januari 2025   06:50 Diperbarui: 20 Januari 2025   06:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Belajar Sosial Bandura menunjukkan bahwa pembelajaran adalah proses sosial yang melibatkan interaksi antara pengamatan perilaku orang lain dan faktor kognitif dalam diri individu. Pembelajaran tidak hanya terjadi melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui observasi terhadap model di lingkungan sekitar, baik dalam kehidupan nyata maupun melalui media.

[19/1 18.53] Yuli: 7.Teori empati dan Martin Teori empati Martin Hoffman berfokus pada bagaimana empati berkembang sejak masa kanak-kanak dan bagaimana peran empati dalam moralitas manusia. Hoffman memandang empati sebagai kemampuan bawaan yang berkembang melalui tahapan-tahapan tertentu seiring dengan pertumbuhan dan pengalaman. Empati, menurut Hoffman, adalah respons afektif yang muncul ketika seseorang merasakan emosi yang sama atau mirip dengan emosi yang dialami orang lain.

Pengertian Empati Menurut Hoffman

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, termasuk berbagi emosi orang lain dan mengalami emosi tersebut seolah-olah kita berada dalam situasi yang sama. Empati tidak hanya sekadar mengidentifikasi emosi orang lain tetapi juga melibatkan respon emosional yang selaras.

Tahapan Perkembangan Empati Menurut Hoffman

Hoffman menyusun empat tahap perkembangan empati dari masa bayi hingga dewasa. Setiap tahap menunjukkan kemampuan yang lebih kompleks dalam memahami dan berbagi emosi dengan orang lain.

1. Empati Global (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi tidak dapat membedakan antara diri mereka dan orang lain. Ketika mereka melihat orang lain dalam keadaan kesusahan atau sedih, mereka mungkin juga merasa terganggu tetapi tidak dapat mengidentifikasi emosi itu berasal dari luar diri mereka.

Contoh: Bayi menangis ketika mendengar bayi lain menangis, tetapi mereka belum memahami bahwa tangisan itu adalah dari bayi lain.

2. Empati Egocentris (1-2 tahun)

Anak-anak mulai menyadari bahwa orang lain adalah individu yang terpisah dari diri mereka sendiri, tetapi mereka masih memproyeksikan perasaan mereka sendiri ke orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun