Mohon tunggu...
ABITUL IHKSAN
ABITUL IHKSAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Konsep dasar sosial emosional

20 Januari 2025   06:50 Diperbarui: 20 Januari 2025   06:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan: Jika mereka merasa banyak penyesalan atau kehilangan makna, mereka mungkin mengalami keputusasaan, merasa bahwa hidup mereka tidak berarti.

Kesimpulan

Erikson percaya bahwa perkembangan kepribadian terus berlangsung sepanjang hidup, berbeda dengan teori perkembangan lain yang fokus pada masa kanak-kanak. Setiap tahap perkembangan membawa tantangan atau konflik yang harus diatasi. Keberhasilan dalam menyelesaikan konflik pada setiap tahap mengarah pada perkembangan psikososial yang sehat, sementara kegagalan dapat menghasilkan masalah emosional atau psikososial.

[19/1 18.53] Yuli: 5.Teori belajar sosial Albert Teori Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) dari Daniel Goleman adalah konsep yang menekankan pentingnya kemampuan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Goleman, kecerdasan emosional (EQ) adalah lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ) dalam mencapai kesuksesan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Goleman membagi kecerdasan emosional menjadi lima komponen utama yang terbagi dalam dua dimensi besar: kecerdasan pribadi (intrapersonal) dan kecerdasan sosial (interpersonal).

1. Kesadaran Diri (Self-awareness)

Definisi: Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri, termasuk dampaknya terhadap pikiran, tindakan, dan perilaku. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kekuatan, kelemahan, serta dorongan internal.

Tanda-tanda: Orang yang memiliki kesadaran diri yang baik cenderung jujur tentang perasaan mereka, paham terhadap reaksi emosional mereka, dan mampu mengevaluasi diri secara objektif.

2. Pengelolaan Diri (Self-regulation)

Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengelola emosi, terutama emosi negatif, dan menyesuaikan diri dengan perubahan situasi tanpa menjadi impulsif. Ini juga mencakup pengelolaan stres dan kemampuan menjaga stabilitas emosi.

Tanda-tanda: Orang yang mampu mengelola diri sendiri cenderung berpikir sebelum bertindak, tidak mudah marah, dan dapat tetap tenang di bawah tekanan. Mereka memiliki disiplin diri dan mampu menahan emosi destruktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun