Mohon tunggu...
yeni purnama
yeni purnama Mohon Tunggu... -

apa nich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjual Jamu Gendong Terakhir

18 April 2011   09:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dengar apa lagi? Kemarin bahkan Mas Irfan nggak ngomong apa-apa, begitu ngeliat aku, Mas langsung masuk ke rumah. Telpon,  sms atau apa juga nggak.” Suara Edellia bergetar karena emosi.

“Maaf… Mas masih syok.”

“Aku yang harus minta maaf karena selama ini sudah menyembunyikan keadaan aku sama Mas.. Edell Cuma tukang jamu Mas.. Orang tua Edell Cuma buruh tani. Kalau memang Mas mau putus.. Edell rela.”

“Dell, Mas nggak bilang kayak gitu..”

“Iya, Edell tahu Mas!” potong Edellia tanpa mempedulikan Irfan yang ingin mengatakan sesuatu. “Edell tahu diri.. Sudahlah Mas.. kemarin itu Mas sudah membuat Edell mengambil keputusan untuk…”

“Bisa denger dulu nggak sih?” Untuk pertama kalinya Irfan menyela dengan suara agak keras. “Del.. Mas nggak akan memutuskan hubungan kita... Aku sayang sama kamu Dell.. tapi… Mas minta satu syarat.”

“Syarat?”

“Mas sudah mendengar dari Eyang… bahwa.. bahwa beliau mau membiayai kuliah kamu.. Mas mau kamu menerima tawaran itu. Kamu bisa jadi ahli pertanian sesuai harapan kamu. Itu bagus kan? Kalau kamu menyanggupinya… Mas akan tetap mempertahankan hubungan kita.”

“Kalau Edell nggak mau Mas?”

“Del… tolong jangan kecewakan Mas.. Mas harap kamu mau menerima bantuan dari Eyang.. atau Mas akan bilang sama orang tua Mas bahwa ada seorang junior Mas yang..”

“Cukup Mas…” potong Edellia lagi. “Aku nggak mau ngrepotin orang lain.”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun