Mohon tunggu...
yeni purnama
yeni purnama Mohon Tunggu... -

apa nich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjual Jamu Gendong Terakhir

18 April 2011   09:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Eh, Jeng… sampean tahu ndak penjual jamu yang selalu pake baju ijo itu?” tanya Bu Shinta, istri seorang pegawai swasta.

“He’eh.. tahu Jeng.. kenapa ya dia selalu pake baju ijo? Apa ada hubungannya sama Nyi Loro Kidul ya? Konon Nyi Loro kidul itu suka warna hijau kan?” Bu Titik, seorang istri pegawai negeri menimpali.

“Bukan itu Jeng masalahnya, mau pake baju ijo kek, merah kek, loreng kek, nggak peduli saya. Masalahnya gini lho, Jeng… suami saya itu tiap pagi sekarang minta dicegatin jamu melulu. Haduh…”

“Lha kenapa Jeng? Kok sebel begitu.”

“Lha  gimana nggak sebel. Kenapa harus beli sendiri, kan bisa tho saya yang beli’in dia yang minum. Ini suami saya yang beli sendiri. Tiap hari lagi. Opo ndak sebel… ini pasti ada apa-apanya sama tukang jamu belia itu. Jangan-jangan dia pasang susuk.”

“Selama suami Jeng nggak nyolek-nyolek yo ndak papa tho?” Ibu Titik berkata.

“Ya tapi gimana Jeng… tetep aja saya sebel ngeliat suami saya demen sama penjual yang masih abege begitu.”

“Saya juga sebel sich Jeng,” kata Bu Titik. “Masalahnya kalau suami saya minum jamu, saya yang jadi capek.”

“Kok bisa tho Jeng?”

“Iya… pokoknya tiap malam saya jadi capek. Jeng tahu sendiri lah…”

“Wah… itu  mah malah bagus Jeng, suami saya gara-gara minum jamu malah lembur terus tiap hari.”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun