"Memangnya bisa?"
"Kau ini aneh sekali, tentu saja bisa. Sudah, kau duduk tenang saja di belakangku sana."
Kami kembali naik ke sepeda kami, tapi focus kami sekarang ke pasangan Shindong-Manshi.
"Kau masih berat juga rupanya."
"YA! SHIN DONGHAE, beratku sudah turun 9 kg dari berat awal ketika aku datang ke Seoul!"
Kami tertawa melihat Manshi yang memukul Shindong. Akhirnya kami bersepeda dengan senang kembali (dengan Shindong yang sering nyaris jatuh), lalu makan siang, benar-benar bersantai dan melupakan kesibukan kami yang menunggu di luar sana. Ketika sudah jam lima sore, Heechul hyung menyenggolku dan memberiku isyarat sambil mengedipkan matanya. Aku mengangguk, tapi jantungku juga berdebar-debar. Apa Xili akan mengucapkan sesuatu yang kuharapkan, atau malah sebaliknya?
"Xili," panggilku.
Xili yang tadinya bersepeda agak depan, berhenti sejenak menungguku.
"Kenapa, oppa?" tanyanya.
"Ehm... Heechul hyung menyuruh kita menunggu mereka di satu tempat, nanti mereka akan menyusul."
Xili memandangi rombongan yang sudah bersepeda jauh di depan kami.