"Aku tau, oppa!"
Tapi sepertinya Manshi hanya menganggap peringatan Shindong itu masuk telinga kiri keluar telinga kanan, karena dia masih saja ngebut di depan, meninggalkan Xili dan Suxuan jauh di belakang.
Heechul hyung menyenggolku, "Geng, nanti kau ambil jalan ke kiri ini, kalian akan keluar taman, dan nanti akan ke tempat yang menarik."
"Tapi bagaimana aku memisahkan diri dari kalian?" tanyaku heran.
"Gampang. Bilang saja aku menyuruhmu kesana duluan untuk menunggu kami, tau-tau nanti kami tidak muncul."
Lalu tiba-tiba kami mendengar suara gedebukan, dan ketika kami melihat jauh ke depan, Manshi terjatuh, dan Xili juga Suxuan sudah turun dari sepeda mereka. Kami mempercepat sepeda kami menuju mereka.
"Aish... sakiiiiiit," protes Manshi, terduduk di jalanan.
"Kok kau bisa jatuh, Manshi?"
Heechul hyung membantu Manshi berdiri. Kulihat sepeda Manshi tergeletak di pinggir jalan, ban depannya agak penyok.
"Aku tidak lihat tadi banyak batu disana, aku kan lagi ngebut, terus... yah..."
Aku memandangi luka di kaki Manshi dengan cemas, "aku akan ambilkan obat di kotak P3K."