Mohon tunggu...
Rahmania
Rahmania Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi saya membaca/kepribadian saya introvert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep dasar sosial-emosinal

22 Januari 2025   12:55 Diperbarui: 22 Januari 2025   12:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya kolektivis mendorong kerja sama dan solidaritas kelompok, sementara budaya individualis mendorong kompetisi dan kemandirian.

c. Budaya dan Peran Gender

Harapan gender:

Budaya membentuk ekspektasi tentang bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya mengelola emosi atau berperilaku sosial.

Misalnya, dalam beberapa budaya, laki-laki diajarkan untuk menekan emosi seperti kesedihan, sementara perempuan diberi kebebasan lebih untuk mengekspresikan emosi tersebut.

3. Interaksi antara Lingkungan dan Budaya

Lingkungan dan budaya saling memengaruhi dalam membentuk perkembangan sosial-emosional. Misalnya:

Anak dalam budaya kolektivis yang tumbuh di lingkungan keluarga yang mendukung kerja sama lebih cenderung menunjukkan perilaku prososial.

Sebaliknya, jika lingkungan keluarga bertentangan dengan norma budaya (misalnya, keluarga individualis dalam masyarakat kolektivis), anak mungkin menghadapi konflik dalam memahami nilai sosial.

4. Dampak Positif dan Negatif Lingkungan dan Budaya

Dampak Positif:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun