Budaya kolektivis mendorong kerja sama dan solidaritas kelompok, sementara budaya individualis mendorong kompetisi dan kemandirian.
c. Budaya dan Peran Gender
Harapan gender:
Budaya membentuk ekspektasi tentang bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya mengelola emosi atau berperilaku sosial.
Misalnya, dalam beberapa budaya, laki-laki diajarkan untuk menekan emosi seperti kesedihan, sementara perempuan diberi kebebasan lebih untuk mengekspresikan emosi tersebut.
3. Interaksi antara Lingkungan dan Budaya
Lingkungan dan budaya saling memengaruhi dalam membentuk perkembangan sosial-emosional. Misalnya:
Anak dalam budaya kolektivis yang tumbuh di lingkungan keluarga yang mendukung kerja sama lebih cenderung menunjukkan perilaku prososial.
Sebaliknya, jika lingkungan keluarga bertentangan dengan norma budaya (misalnya, keluarga individualis dalam masyarakat kolektivis), anak mungkin menghadapi konflik dalam memahami nilai sosial.
4. Dampak Positif dan Negatif Lingkungan dan Budaya
Dampak Positif: