Mohon tunggu...
Theresia Rini Susanti
Theresia Rini Susanti Mohon Tunggu... Novelis - Penulis lepas

Penulis di platform novel online sejak 2019, setelah 20 tahun menekuni profesi Public Relations. Mencoba menikmati waktu menulis lebih banyak, di sudut kota kecil, Bawen ....

Selanjutnya

Tutup

Roman

Janji Pelangi

7 September 2023   12:00 Diperbarui: 7 September 2023   12:07 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Milea mengambil kesempatan itu dan memutuskan mencari Loka.

***

Milea merasakan lututnya gemetar. Adik Loka yang menjadi mahasiswa di kampusnya, memberitahu jika Loka mengalami kecelakaan dan kini terbaring di bawah tanah pusara. Nisan itu jelas tertulis nama yang belum sempat dia ketahui. 

Diloka Wiratama. 

DW. Itulah singkatan nama Loka selama ini. Milea hanya mengetahui sepenggal nama panggilan saja selama ini.

Harapannya pupus dan cintanya menjadi luka juga duka yang mendalam. Loka tidak sempat mendengar kata cintanya. Hatinya terasa sakit, namun perasaan Milea terlalu kebas untuk membuat air matanya menetes. Rasa syok yang kini menyelimuti jiwanya, membuat Milea berusaha membangun benteng untuk menjaga emosinya meluap.

"Bu Milea?" panggil adik Loka. 

Milea menoleh. Adiknya mengulurkan sebuah kartu.

"Titipan bang Loka, terakhir kali," ucap adiknya. 

Milea terkejut. Selain tidak ada kesan duka, adiknya juga terlihat tidak bersedih.

Mungkin dia sudah ikhlas dan merelakan kepergian kakaknya. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun