Milea mengambil kesempatan itu dan memutuskan mencari Loka.
***
Milea merasakan lututnya gemetar. Adik Loka yang menjadi mahasiswa di kampusnya, memberitahu jika Loka mengalami kecelakaan dan kini terbaring di bawah tanah pusara. Nisan itu jelas tertulis nama yang belum sempat dia ketahui.Â
Diloka Wiratama.Â
DW. Itulah singkatan nama Loka selama ini. Milea hanya mengetahui sepenggal nama panggilan saja selama ini.
Harapannya pupus dan cintanya menjadi luka juga duka yang mendalam. Loka tidak sempat mendengar kata cintanya. Hatinya terasa sakit, namun perasaan Milea terlalu kebas untuk membuat air matanya menetes. Rasa syok yang kini menyelimuti jiwanya, membuat Milea berusaha membangun benteng untuk menjaga emosinya meluap.
"Bu Milea?" panggil adik Loka.Â
Milea menoleh. Adiknya mengulurkan sebuah kartu.
"Titipan bang Loka, terakhir kali," ucap adiknya.Â
Milea terkejut. Selain tidak ada kesan duka, adiknya juga terlihat tidak bersedih.
Mungkin dia sudah ikhlas dan merelakan kepergian kakaknya.Â