Deg. Hati Milea bergetar.
“Kamu masih inget wajahnya?” tanya Milea kembali.
“Masih dong, Bu. Kan orangnya baik banget. Saya selalu dapet tips yang lumayan buat tambahan isi bensin. Hehehe.” Eko mengiyakan dengan yakin.
“Apa yang ini?” tanya Milea, yang entah kenapa menunjukkan foto Loka dari sosial media Mansy.
“Lho bener, Bu. Kok Ibu kenal? Katanya bingung dari siapa?” tanya Eko heran.
Milea terdiam dan akhirnya tersenyum kikuk.
“Saya lupa,” sahut Milea asal.
Eko berlalu dengan geleng-geleng kepala.
Milea terdiam membeku di tempat duduknya. Jadi selama ini dia? Kenapa bunga itu berhenti terkirim? Apakah Loka mulai merasakan jika ini semua akan sia-sia? Bukan hanya Loka yang pernah Milea kecewakan. Beberapa pria yang mengajaknya berkencan juga berakhir dengan penolakan.
Namun jika Melia ingin jujur, mungkin Loka adalah pria yang mulai mendapatkan tempat istimewa di hatinya. Setiap dia melihat dari jauh ketika Loka mengantar adiknya kuliah, pria itu selalu melambaikan tangannya.
Dari postingan Mansy, Melia juga menemukan jika kakak tirinya masih belum bisa berpindah hati. Dia tetap memberikan komentar pada postingan Loka, meski tidak pernah pria itu balas.