Mohon tunggu...
Theresia Rini Susanti
Theresia Rini Susanti Mohon Tunggu... Novelis - Penulis lepas

Penulis di platform novel online sejak 2019, setelah 20 tahun menekuni profesi Public Relations. Mencoba menikmati waktu menulis lebih banyak, di sudut kota kecil, Bawen ....

Selanjutnya

Tutup

Roman

Janji Pelangi

7 September 2023   12:00 Diperbarui: 7 September 2023   12:07 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Ya, dorongan untuk mengakhiri hidupnya sering mendominasi benaknya. Semakin dia mencoba menghindar, dorongan itu semakin kuat. Kini ia berdiri di atas jembatan yang menghubungkan perbatasan kota. Sungai yang deras mengalir di bawahnya. 

Milea merasa bimbang dan berpikir. 

Bagaimana rasanya terjun dan berada di bawah sana? 

Apakah kematian yang menjemputnya nanti akan mudah? Atau menyakitkan?

Dengan gemetar, ia menyusup di antara celah pagar besi yang menjadi pemisah dengan jalan raya. Tangannya ke belakang untuk mencengkeram erat-erat pagar tersebut. 

Kepalanya kemudian menunduk dan menatap ke aliran air dengan mata berkaca-kaca.

Tidak ada lagi alasan bagi dirinya untuk melanjutkan hidup. 

"Pada saat seseorang yang tenggelam, refleks pertama adalah berusaha mencari udara. Air kemungkinan akan mulai masuk dan memicu reaksi laryngospasm. Reaksi ini yang membuat pita suara mengencang menutup saluran udara demi melindungi paru-paru. Suplai oksigen berkurang dan orang yang tenggelam pun akan terkena hipoksia yang membuat kesadarannya hilang. Tubuh masuk fase relaksasi sehingga air bisa mengisi paru-paru. Percayalah, itu bukan proses yang menyenangkan," ucap seseorang dengan nada tenang tapi cepat. 

Milea terkejut dan menoleh. Loka? Atau dia hanya berhalusinasi? Milea melihat mobil berwarna hitam terparkir. Itu bukan mobil Loka!

"Lo-Loka?" ucap Milea mencoba meyakinkan diri.

"Loki. Aku Loki, saudara kembar Loka. Entah bagaimana kamu bisa kenal dia, tapi aku rasa kita harus nyari tempat yang lebih nyaman untuk ngobrol," ajak Loki dengan senyum yang sama. Seketika hati Milea menjadi hangat.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun