Mohon tunggu...
Theresia Rini Susanti
Theresia Rini Susanti Mohon Tunggu... Novelis - Penulis lepas

Penulis di platform novel online sejak 2019, setelah 20 tahun menekuni profesi Public Relations. Mencoba menikmati waktu menulis lebih banyak, di sudut kota kecil, Bawen ....

Selanjutnya

Tutup

Roman

Janji Pelangi

7 September 2023   12:00 Diperbarui: 7 September 2023   12:07 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

“Brengsek! Pake cakar mukaku lagi!” umpat pria itu marah. 

Dengan kasar, dia menarik Milea dan memeluknya.

“Jangan! Tolong!” ronta Milea ketakutan. 

Hal yang dia pikirkan adalah berteriak. Namun hujan terlalu deras dan suasana sepi, teriakannya tidak terdengar siapa pun. Karena begitu kuatnya dia meronta, Milea terhempas di trotoar dan kepalanya terantuk. 

Darah seketika mengucur. Dua preman itu sontak ketakutan karena Milea tidak lagi bergerak. Mereka segera kabur dan lari tunggang langgang menembus hujan.

Dua menit kemudian, Milea akhirnya bangkit dengan susah payah dan duduk. Hujan membasahi tubuhnya. Dia bingung harus ke mana. Sementara dia terkapar tadi, tidak ada satu pun yang datang menolongnya.

Dari jauh, di seberang jalan, Milea melihat sosok yang keluar dari mobil dan hendak menyeberang. Harapannya mulai bangkit kembali.

“Milea!” teriak Loka dengan panik. 

Milea menatap tubuh Loka yang berlari menghampirinya.

“Astaga, kamu kenapa?!” pekiknya panik. Milea ingin menjelaskan, namun semuanya menjadi gelap kembali.

***

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun