Mohon tunggu...
tri prabowo
tri prabowo Mohon Tunggu... Karyawan -

Engineer PLC, lagi belajar nulis, Hobi Cersil, sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serial: Andaru Wijaya [20]

23 Agustus 2016   21:57 Diperbarui: 23 Agustus 2016   22:21 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku bukan raja yang harus kau sembah..!”Suara kinasih meninggi.

“Hamba menghormati putri, karena hamba sebelumnya adalah abdi dalem dirumah Putri, walaupun sekarang tidak lagi.”

“Apa maksudmu Wijaya ?”sahut Kinasih.

“Ketahuilah.., Ki Wijil memberhentikanku setelah aku membeberkan perihal sakit ibunda Putri,”ujar Wijaya.

“Kenapa Ki Wijil tidak memberitahukan aku, kalau kau diberhentikan ?”

“Dia itu terlalu lancang, kadang dia begitu berkuasa dirumahku !”suara Kinasih meninggi.

“Lalu apa sebenarnya yang ingin kau sampaikan ?”tanya Kinasih.

Wijaya yang duduk bersila dihadapannya, beringsut mendekat dengan kepala yang masih menunduk.

Wijaya merenung sejenak, mengatur kalimat yang akan diucapkan.

Angin sepoi berhembus, menggerakkan batang-batang bambu yang rimbun bergerombol, membuat teduh siang hari yang terik itu.

“Putri.., tujuan hamba menemui putri sebenarnya adalah, hendak berpamitan pada putri.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun