“Karena mungkin untuk sementara waktu aku akan meninggalkan Lereng Girimulya ini,”nada bicara Wijaya menurun.
Putri Kinasih terkejut dan tak mengerti alasan Wijaya ingin pergi meninggalkan Girimulya.
“Kau..kau akan kemana Wijaya...?”suara kinasih tersendat.
“Aku akan pergi ke Deksa,”jawabnya pendek.
“Kau tega meninggalkan aku, sebelum keadaan ibundaku sembuh ?”
Mata Kinasih berkaca-kaca menatap Wijaya yang masih tertunduk, baginya Wijaya adalah harapan bagi kesembuhan ibundanya.
“Setelah ibunda dan Ki Supa hanya kau yang kupercayai, berarti aku akan sendiri menghadapi masalah ibundaku.”
“Aku juga berat meninggalkan Putri, aku tidak sampai hati meninggalkan Putri sebelum semua keadaan menjadi jelas,”Wijaya berkata.
“Jadi..,kau tetap akan meninggalkan aku, jika semua persoalannya telah selesai ?”
Kinasih berkata dengan nada tinggi, sementara tak terasa air matanya menetes pipinya.
Kinasih merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya mendengar pernyataan Wijaya.