4) Komponen bimbingan yang sebaiknya di prioritaskan adalah:
a) Pengumpulan data meliputi data tentang siswa selengkap mungkin, baik yang di berikan oleh guru-guru dan orangtua maupun siswa sendiri
b) Pemberian informasi meliputi data tentang ciri khas berbagai institusi PT dan program studi di sekolah sekarang yang sesuai dengan fakultas tertentu, seluk beluk dunia pekerjaan
dan jabatan di masyarakat, cara belajar yang tepat dalam mempelajari berbagai bidang studi, corak pergaulan yang sehat dengan sesama teman remaja, cara menghadapi orangtua
yang dinilai serba kolot, gejala-gejala penyimpangan dari perkembangan normal, fungsi seksualitas, perbedaan cinta monyet dan cinta sejati.Â
c) Penempatan sudah aktual sejak tingkatan kelas pertama dan terutama menyangkut perencanaan program studi di sekolah dan studi lanjutan atau pekerjaan setelah tamat.
d) Konseling atau konsultasi sangat aktual, karena tidak sedikit remaja merasa kurang puas dalam bicara secara pribadi dengan orangtua, namun ingin sekali di dengarkan segala
perasaan dan pikiran yang timbul dalam batinnya (wawancara konseling dapat sangat bermanfaat bagi siswa dan mungkin merupakan satu-satunya kesempatan untuk berbicara
secara terbuka)
5) Bentuk bimbingan yang sebaiknya diutamakan yaitu: bimbingan kelompok atau individual yang di terapkan secara seimbang (karena remaja sangat peka dalam hal-hal yang dianggap rahasia dan masalah pribadi, kesempatan untuk berwawancara konseling
sewaktu-waktu harus tersedia dengan menggunakan sistem piket bagi beberapa konselor sekolah). Sifat bimbingan yang harus di tonjolkan yaitu: sifat perseveratif dan preventif, sedangkan korektif di gunakan untuk kasus-kasus tertentu (misal pilihan program studi yang ternyata keliru dan aneka gejala neurotik atau psikotik). Ragam bimbingan yang harus di beri tekanan yaitu: bimbingan akademik, pribadi-sosial dan karier (dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman psikologis yang cukup mendalam, serta harus memiliki fleksibilitas yang tinggi dan kesabaran)