Mohon tunggu...
Humaniora

Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya

13 Desember 2016   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2017   07:10 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami pun tenggelam dalam pembicaraan, mulai dari menanyakan kabar hingga sampai kepada pengetahuan lainnya. Pada saat itu, saudaraku mengatakan hendak memperkenalkanku dengan seseorang, yaitu seseorang yang telah mendampinginya dalam segala aktifitas kehidupan. Seorang pendamping hidup yang bukan hanya terbatas pada aktifitas fisik, tetapi juga dalam mendapatkan pengetahuan yang benar tentang ketuhanan.

Saudaraku itu hendak memperkenalkan aku dengan pendamping hidupnya dan akupun sangat senang mendengarnya. Karena berarti, aku memiliki saudara lainnya yang menambah pengetahuan dan juga komunikasiku terhadap orang lain.

Saudaraku itu mengatakan, bahwa pendamping hidupnya itu akan segera hadir dan kemudian saudaraku itupun berdiam diri. Tidak berapa lama, tiba-tiba saja, telah hadir seorang wanita di sebelah saudaraku itu. Seorang wanita yang terlihat lebih muda dari saudaraku itu, dengan mengenakan busana yang mengidentikkan dengan agama tertentu.

Walaupun pakaian yang dikenakannya menunjukan identitas agama tertentu, tetapi aku yakin, bahwa dirinya pun tentu memiliki prinsip dan pengetahuan yang sama dengan saudaraku itu. Kami pun melanjutkan pembicaraan. Dari pembicaraan itupun aku mengetahui, bahwa pendamping hidup dari saudaraku itu, selain ramah, cerdas, juga memiliki pengetahuan yang mendalam seperti saudaraku itu.

Kemudian, pembicaraan kami selanjutnya mengenai aktifitas kehidupan ber-Tuhan saudaraku itu. Saudaraku mengatakan, bahwa pada hari tertentu terdapat kegiatan silaturahmi, dengan inti mencapai jalan kebenaran dalam pengetahuan ber-Tuhan, yang dihadiri oleh manusia lainnya.

Selain manusia yang hadir, ternyata dari para murid-murid, yang bisa dikatakan seperti itu, terdapat pula dari golongan lainnya, yang bukan manusia, yaitu dari golongan jin dan mahluk lainnya. Akupun terkejut sekaligus takjub mendengarnya, karena sepengetahuanku, belum ada seorang manusia yang mengajarkan pengetahuan, memiliki murid-murid yang hadir, dari golongan lain selain manusia. Karena yang umumnya terjadi adalah golongan selain manusia itu justru menggangu dan mengoda manusia, untuk menjauhi jalan kebaikan. Tetapi, kejadian yang nyata adanya, semakin menunjukan jati diri saudaraku itu, bahwa tidak mungkin ada suatu kharisma dan kemampuan tertentu, selain yang berasal dan telah dikehendaki oleh Yang Maha Kuasa, sehingga mahluk selain dari golongan manusiapun, melaksanakan pula kegiatan dalam rangka mencari kebenaran tentang pengetahuan ber-Tuhan.

Mereka yang bukan berasal dari golongan manusia dan tidak kasat mata, tentulah lebih peka dan lebih mengetahui akan sesuatu hal yang sangat berharga, yang bisa didapatkan oleh mereka dengan mengikuti dan melaksanakan semua pengetahuan yang diberikan oleh saudaraku itu.

Sangat jarang terjadi atau mungkin belum pernah sama sekali, aku tidak mengetahuinya. Tetapi yang jelas, kenyataan itu menunjukan sebuah fenomena yang sangat luar biasa. Di mana, bahwa kebenaran sejati itu mampu merengkuh dan meniadakan segala perbedaan. Dengan kuasa Tuhan, melalui saudaraku itu, mampu melebur segala perbedaan yang bukan hanya sebatas fisik manusia, yang berupa suku bangsa dan hal lainnya, tetapi juga menyatukan semua mahluk hidup. Di mana, seperti yang umum diketahui, bahwa manusia, jin, dan mahluk lainnya, tidaklah bisa hidup bersama-sama. Apalagi dengan kenyataan ini, mereka semua tunduk dan hikmat, menyatu dalam kebenaran sejati.

Semua itu tidak mungkin dilakukan oleh seorang manusia biasa. Kalaupun ada manusia yang berhubungan dengan jin dan mahluk lainnya, hanyalah merupakan satu bentuk hubungan kerjasama untuk mencari keuntungan bagi kedua belah pihak ataupun salah satunya. Misalnya manusia yang bersekutu dengan jin atau mahluk lainnya dalam mencari materi, manusia yang diperbudak oleh mahluk halus lainnya, ataupun justru manusia yang memanfaatkan bangsa jin dan mahluk lainnya untuk kepentingan pribadi.

Semua bentuk hubungan yang selama ini terjadi pada manusia manusia lain hanyalah sebatas bersifat materi dan malah sebagian justru menyesatkan dan menghantarkan manusia kepada kesukaran hidup. Siapapun yang mengetahui dan menyaksikan, bagaimana manusia, jin, dan mahluk-mahluk halus lainnya dengan penuh kesadaran tinggi dan harapan untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran sejati, bersama-sama dengan penuh kesungguhan dan hikmat berkumpul dan melaksanakan untuk mendengarkan pengetahuan dari saudaraku manusia terpilih itu.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun