Mohon tunggu...
Humaniora

Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya

13 Desember 2016   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2017   07:10 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum acara selanjutnya, seseorang itu mengatakan bahwa acara pertama akan dibuka oleh kata sambutan dari salah satu penghuni surga pada tingkatan ini. Dan ternyata, seseorang yang memandu acara itu, menunjuk kepadaku dan mempersilahkan diriku untuk maju ke depan, dan menyampaikan rangkaian kata, sebagai kata sambutan, yang mewakili dari para penghuni surga pada tingkatan ini.

Akupun sangat bahagia dan merasa sangat terhormat mendapatkan kesempatan itu, dengan segera akupun bangkit dan menuju kepada tempat yang telah disediakan, atau istilah podium bagi sebutan manusia di dunia.

Sambil berjalan menuju tempat atau podium yang telah disediakan, akupun memikirkan kata sambutan apa yang hendak aku sampaikan kepada saudaraku semua, sesama penghuni surga ini. Bersamaan dengan aku sampai di podium, maka aku telah menemukan kata-kata yang akan kusampaikan. Kata sambutan yang kusampaikan pada kesempatan itu, kurang lebihnya adalah sebagai berikut:

“Pertama-tama, aku menyampaikan salam kepada saudaraku semua. Assalamu’alaikum, salam sejahtera kepada saudaraku semua, sesama penghuni surga yang berbahagia. Mari kita memanjatkan puji syukur atas keagungan dan kasih sayang dari Yang Maha Kuasa, atas kesempatan bagi kita semua, untuk mendapatkan anugerah ini.

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa pada malam ini, Yang Maha Kuasa berkenan memberikan anugerah kepada kita semua, yaitu memberikan tempat yang lebih baik, dari keberadaan kita saat ini. Di mana anugerah itu adalah sesuatu hal besar yang sangat kita harapkan dan telah kita nantikan selama ini.

Berharaplah mendapatkan kasih sayang itu, dengan mendapatkan anugerah terbesar-Nya, kita harus yakin sekaligus pasrah akan apapun yang akan diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada kita. Karena yang harus kita ingat adalah bahwa saat inipun kehidupan kita jauh lebih baik dari pada saudara-saudara kita sesama manusia lainnya, yang entah berada di mana mereka saat ini. Sebagian dari mereka menempati surga yang lainnya seperti kita, tetapi sebagian dari merekapun banyaklah yang tidak beruntung, yaitu berada di suatu alam atau tempat yang tidak ada kebahagiaan sama sekali, bahkan mungkin saja penderitaan dan kesengsaraan yang harus mereka rasakan. Sekali lagi kita harus mensyukuri apa yang telah kita dapatkan saat ini.

Dengan mensyukuri dan mengingat betapa selama ini kita telah mendapatkan anugerah dan kebahagiaan yang begitu besar dari-Nya, maka ketika sebagian dari kita mendapatkan anugerah terbesar, dengan mendapatkan tempat yang lebih baik dari saat ini, maka hendaknya hal itu semakin membuat dirinya tunduk dan syukur akan keagungan dan kasih sayang- Nya.

Begitupun dengan sebagian dari kita, yang seandainya saat ini belum diperkenankan untuk mendapatkan anugerah besar itu. Kita pun tetap harus bersyukur dan berbahagia atas apa yang telah kita dapatkan, karena mungkin saja kesempatan itu akan datang lain waktu kepada kita.

 

Apapun yang akan kita dapatkan, hendaknya semua diterima dengan kebesaran hati dan syukur atas segala kehendak-Nya. Serta tetaplah yakin bahwa apapun yang akan kita terima, itulah yang terbaik untuk diri kita sendiri.

Dan ingatlah pula, bahwa selama ini kita semua telah menjadi keluarga besar, kita bersama-sama menjalani kehidupan di surga ini, beraktivitas, dan menghabiskan waktu bersama, menghibur diri, sekaligus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa bersama-sama pula. Kebersamaan kita selama ini pun, adalah merupakan suatu hal yang besar, yang akan menjadi suatu bagian dari hidup kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun