Mohon tunggu...
Humaniora

Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya

13 Desember 2016   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2017   07:10 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kulihat Manusia Mulia itu berdiri dan sepertinya dihantarkan oleh Utusan Mulia itu untuk mencicipi hidangan, maka akupun segera berjalan kearahnya, untuk menghampirinya. Ternyata Manusia Mulia itu mungkin merasakan kehadiranku dan dia pun melihat kearahku. Manusia Mulia itupun mungkin terkejut pula melihatku.

Kami saling memancarkan wajah bahagia untuk pertemuan ini, kami lalu berjabat tangan dan saling merangkul, kemudian kami pun mencari tempat duduk, untuk dapat berbicara.

 

Aku tidak melihat Utusan Mulia itu, mungkin Beliau pergi, tetapi aku tidak berani menanyakannya. Pada saat kami duduk bersama, ada seseorang yang mengantarkan hidangan untuk kami dan meletakannya di atas meja di hadapan kami.

Sepertinya hidangan itu khusus disediakan untuk Manusia Mulia yang bersamaku, tetapi karena aku bersama dengan Beliau, maka aku pun turut mendapatkan hidangan itu pula.

Kami pun saling menanyakan kabar dan dengan perasaan tidak sabar karena keingintahuanku yang begitu besar, akupun bertanya kepada Manusia Mulia itu, mengapakah bisa berada ditempat ini? dan adakah suatu tujuan tertentu?

Manusia Mulia itu menjawab, bahwa dirinya hadir dalam malam anugerah besar itu, karena mendapatkan undangan khusus dari Utusan Mulia.

Utusan Mulia yang selama ini selalu memberitahukan sesuatu untuk apapun yang ditanyakan olehnya dan Utusan Mulia itu pulalah yang tadi menyambutnya ketika sampai dalam ruangan ini.

 

Ternyata Manusia Mulia itupun, ketika hadir, sempat berdiri melihat-lihat dahulu dan Manusia Mulia itupun sempat mendengarkan kata sambutan yang ku sampaikan.

Kami pun bersama-sama menikmati hidangan dan hiburan pada malam anugerah itu. Kami saling bersilaturahmi dan berbicara tentang beberapa hal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun