Mohon tunggu...
Humaniora

Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya

13 Desember 2016   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2017   07:10 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu cepatnya kami melalui lorong cahaya itu, sehingga kami tidak bisa merasakan tubuh kami sendiri dan tiba-tiba saja kami berada disuatu tempat. Tempat bercahaya yang besar dan indah. Lebih dari tempat sebelumnya dimana kami tinggal.

Beberapa waktu lamanya, kami berhenti dan terdiam di tempat indah itu. Aku tidak mengetahui berapa jumlah saudaraku yang sampai ditempat ini karena semuanya terjadi begitu cepat.

Kembali kami bergerak dan melayang, kemudian kami pun melesat kearah yang berbeda. Dalam kecepatan tinggi pula, tiba-tiba aku berada di dalam sebuah bangunan. Bangunan yang lebih indah dan lebih besar dari tempat tinggalku sebelumnya. Inilah tempat tinggalku sekarang. Tempat di mana aku akan melalui kehidupanku selanjutnya.

Setelah aku sampai di rumah yang menjadi tempat tinggalku yang baru, aku langsung berbaring di atas tempat tidurku, dan saat itu pula, aku merasakan tubuhku seperti tidak aktif merasakan apapun. Aku tidak melihat dan merasakan apapun lagi. Mungkin bila diibaratkan pada manusia hidup, aku seperti tertidur pulas, tidak sadar dan merasakan apapun lagi.

 

Aku tidak tahu berapa lama tubuhku nonaktif seperti itu. Ketika aku tersadar, ada makanan dan minuman terhidang didekatku. Aku langsung bangkit, menggerakkan seluruh tubuhku dan kemudian mencicipi hidangan itu.

Buah-buahan yang tengah kunikmati ini, sama percis dengan buah-buahan yang pernah ku nikmati pada surga sebelumnya di mana aku tinggal. Tetapi dari segi rasa, lebih manis dan bentuknya pun lebih besar.

Aku pun mengamati sekeliling dibagian dalam rumahku. Kursi, tempat tidur, dan semua yang ada di dalam rumahku saat ini, jauh lebih bagus dari yang terdapat di tempat tinggalku sebelumnya. Akupun melihat ke luar jendela, keindahan dari pemandangan, nyaris sama dari pemandangan dari tempat tinggalku dahulu, tetapi sepertinya, ada penambahan dari keragaman bunga yang ada di tempat tinggalku saat ini. Bangunan rumahku pun lebih besar dari bangunan tempat tinggalku dahulu, walaupun tidak terlalu banyak perbedaannya.

( Sabtu, 23 juli 2005. Membaca lembaran-lembaran bercahaya tulisan manusia yang sudah berada di Surga )

 

Aku tidak mengetahui pada surga keberapakah sekarang keberadaanku, karena pengetahuanku yang masih terbatas. Bila aku mengamati keadaan di sekitarku, semuanya terlihat tidak jauh berbeda dari surga tempat tinggalku dahulu. Walaupun memang dari keindahan tempat tinggalku saat ini dan juga keadaan alam di sekitarku, lebih indah dari yang ada di surga tempat tinggalku dahulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun