Mohon tunggu...
Humaniora

Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya

13 Desember 2016   23:11 Diperbarui: 1 Januari 2017   07:10 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika aku sedang mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, tiba-tiba aku mendengar suara ketukan di pintu tempat tinggalku, diiringi dengan sebuah salam. Tadinya aku tidak mempercayai pendengaranku, akupun melanjutkan kembali mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Kemudian aku mendengar suara ketukan dan salam itu kembali. Akupun menyudahi ibadah yang kulakukan saat itu, aku bangkit dan segera menuju ke pintu tempat tinggalku. Aku menjawab salam yang diberikan oleh suara seseorang yang tidak kuketahui siapa gerangan dan akupun belum bisa membayangkannya.

Ketika aku membuka pintu, aku melihat sesosok manusia yang dalam segi usia masihlah muda. Akupun segera mempersilahkannya untuk masuk ke rumahku. Kami pun segera menuju ke kursi, kemudian duduk sambil di dalam hatiku bertanya- tanya, siapakah gerangan manusia ini. Karena seingatku, aku tidak memiliki saudara sesama manusia yang tinggal di dalam surga ini seperti dirinya, tetapi mungkin saja pikiran dan ingatanku salah. Aku tidak ingin menduga lebih jauh, akupun segera menanyakan kepadanya siapakah gerangan dirinya. Berikut percakapanku dengan manusia terpilih itu.

MT = Manusia Terpilih; A = Aku

MT : “Assalamu’alaikum”

A: “Wa’alaikumsalam...Silahkan masuk!....Silahkan duduk saudaraku...! Maaf, siapakah gerangan saudaraku ini karena sepertinya aku baru melihat saudaraku pertama kali. Apakah saudaraku baru tinggal di dalam surga ini?”

MT: “Tidak manusia di alam cahaya! Aku tidak tinggal di dalam surga ini, karena aku adalah manusia yang masih hidup, yang tinggal di bumi.”

Aku terkejut mendengar jawaban dari manusia itu. Dalam hatiku berkata, manusia hidup? Yang masih tinggal di dunia? Mengapa bisa sampai datang ke surga ini? Tetapi karena aku tidak kuasa menahan keingintahuanku, maka pertanyaan di dalam hatikupun, aku lontarkan kepada manusia itu.

A: ”Maaf, saudaraku mengatakan manusia yang masih hidup. Bagaimanakah saudaraku bisa sampai ke surga ini?”

MT : “Semua itu merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa kepadaku, sehingga aku memiliki kemampuan untuk mendatangi alam‐alam cahaya, salah satunya surga di mana manusia di alam cahaya tinggal.”

Aku semakin terkejut sekaligus kagum kepadanya. Manusia yang mendapatkan anugerah langsung dari Yang Maha Kuasa. Siapakah gerangan dirinya? Apakah keistimewaan yang dimilikinya sehingga memiliki kemampuan seperti ini? Itulah pertanyaan yang terbesit di dalam hatiku.

A : “Siapakah saudaraku ini dan saudara kenal kepadaku?”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun