Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gadis Barista (Bagian 9 - 10)

31 Desember 2023   14:30 Diperbarui: 31 Desember 2023   14:33 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Aku melangkah pergi meninggalkan kamar, lalu hendak kemana lagi kalau bukan ke dapur. Terlihat papa yang baru saja keluar dari kamarnya, telah berpakaian sangat rapi dengan membawa serta tas kerjanya di tangan.

"Mel, sudah sehat kan?"

Aku mendekat padanya, "Sudah pa.."

Papa menyodorkan tangan kanannya kepadaku, "Papa jalan dulu ya."

"Iya pa, hati-hati ya.." seraya aku membungkuk mencium tangannya.

Papa pun berlalu menuju ke arah depan rumah. Aku melanjutkan niatku untuk membuat segelas teh manis hangat untukku. Hmm.. Kalau di rumah, aku lebih senang menggunakan gelas biasa atau mug sebagai wadah tehku, aku nyaris tidak pernah menggunakan cangkir, kecuali minuman itu ku buat untuk menyuguhkan tamu.

Sambil mengaduk air teh, pikiranku berkelana ke hari sebelumnya. Aku baru ingat kalau kemarin aku urung makan sore dengan sate Padang. Huh.. Kalau saja kepalaku tidak sakit tiba-tiba pasti aku jadi makan disana. Oh iya, aku harus mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Mba Lidya dan mengabarkan kondisi ku sekarang. Walaupun dia tidak bertanya atau belum menghubungiku, tidak ada salahnya aku yang menghubunginya lebih dulu.

Aku membawa segelas teh manis hangat ke meja makan, aku memutuskan untuk langsung sarapan nasi saja. Hari ini aku tidak ingin makan roti. Aku membuka tudung saji biru di depan mataku. Hmm.. tampaknya semua masakan Mama nikmat, begitu menggugah seleraku. Terdapat beberapa potong ayam goreng dengan suwiran bumbu lengkuas, semangkuk sambal goreng, lalapan selada dan timun, perkedel kentang juga ada serta semangkuk besar sayur sop.

Aku kembali dulu ke dapur mengambil piring sendok lalu kembali ke meja makan, menyendokkan nasi hangat dari dalam rice cooker di ujung sebelah kanan meja makan. Kulengkapi nasi itu dengan semua lauk yang ku lihat tadi. Aku berencana menyantap sayurnya belakangan, tanpa nasi. Hmm.. Aku begitu bersyukur dan sangat menikmati sarapanku.

"Mama sudah makan?" tanyaku ketika melihat kemunculan Mama.

"Belum, baru makan roti." beliau berlalu ke pekarangan samping rumah, tampaknya beliau akan menjemur pakaian yang telah dicucinya tadi pagi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun