Citra Perempuan PahlawanÂ
"Begini saja Kak Fahri. Si Noura suruh turun di depan Masjid Rab'ah. Aku dan Farah akan menjemputnya tepat pukul setengah sembilan" (AAC, 2008:74).Â
Si Noura suruh turun di depan Masjid Rab'ah.Aku dan Farah akan menjemputnya tepat pukul setengah sembilan. Kalimat ini adalah indeks dari citra perempuan pahlawan. Kata aku merujuk kepada Nurul. Nurul bersedia menolong Noura atas anjuran Fahri.Â
Citra Perempuan Bijaksana
"Sejak itu, menurut cerita ayah, sejak itu ibu sangat sibuk. Tapi ibu mampu mengatur waktu dengan baik. Mengasuh aku, mengurus suami, mengurus klinik, menjadi wakil direktur rumah sakit dan mengajar di universitas. Tidak hanya itu, ibu masih bisa menyempatkan waktu untuk mengadakan penelitian di laboratorium." (AAC, 2008: 244).Â
Mampu mengatur waktu dengan baik, adalah ikon dari bijaksana. Mampu mengatur waktu dengan baik mempunyai kemiripan dengan bijaksana. Jika seseorang sudah mampu mengatur waktu dengan baik berarti dia telah memiliki ciri-ciri orang yang bijaksana.Â
Citra Perempuan Berwatak Jelek dan RakusÂ
"Menurut bisik-bisik para gadis tetangga kedua kakak Noura itu kerjanya tak lain adalah menjual diri. Beberapa kali Noura melihat Mona membawa teman lelaki ke rumah dan diajak tidur di kamarnya" (AAC, 2008: 127).Â
Menjual diri merupakanikon dari perzinahan. Zinah adalah perbuatan dosa besar yang dilarang dalam agama manapun. Menjual diri disebut juga pelacur. Makna menjual diri adalah menyerahkan diri kepada seseorang untuk memenuhi hawa nafisu birahinya dengan imbalan sejumlah uang. Mereka melakukannya tanpa ikatan perkawinan.Â
Citra Perempuan Penuh Cinta Kasih
"Aisha minta dipangku dan disuapi kue. Lalu minta dibopong dan digendong. Ia juga minta difoto dalam gaya-gaya dansa. Ada-ada saja. Ia sangat mesra dan manja. Tapi ia sangat tahu menjaga diri" (AAC, 2008: 246).Â