Mohon tunggu...
Desi Kurnia
Desi Kurnia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbandingan Tokoh Perempuan dalam Novel Ayat-ayat Cinta Dengan Novel Surga yang Tak Dirindukan

22 Januari 2018   19:52 Diperbarui: 22 Januari 2018   19:59 2612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari kutipan tersebut, cobaan yang didapatkan oleh Mei Rose berupapenyiksaan yang dilakukan A-ie. Penyiksaan diterimanya setiap hari di tengah rasa lelah dan letih.

Tercitra sebagai Perempuan yang Bersyukur Atas Karunia Tuhan

"Sepertinya aku harus berterima kasih kepada Tuhan yang tidak pernah benar-benar kukenal karena akhirnya menggerakkan hati luki hidayat untuk menyapaku.(hal:165).

Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa Mei Rose bersyukur karena Tuhan telah mengirimkan laki-laki yang mau menerima dia apa adanya dan rasa syukur karena Tuhan telah menggerakan hati Luki Hidayat untuk menyapanya.

Tercitra sebagai Perempuan yang Beriman dan Bertaqwa

"Tuhan. Untuk pertama kali kusebut namu-mu. Dan untuk pertama kali aku memohon. Jadikan dia mencintai aku, atau anakku." (Hal.245).

Dari kutipan di atas, Mei Rose mengingat kebahagiaan yang di dapat semata-mata karena kebaikan dari Tuhan, karena kebahagiaan yang tidak pernah bisa dia ungkapkan itu akhirnya dia mempercayai bahwa melalui doa dia akan mendapatkan apa yang di inginkan yaitu cinta.

Tercitra sebagai Perempuan yang Mandiri

"....Kamu cewek paling mandiri pernah kukenal." (hal. 48).

Dari kutipan di atas, merupakan penilaian dari orang sekitar Mei Rose yang mengenalnya sebagai perempuan yang mandiri karena ia hanya mengandalkan kecerdasan serta potensi yang dimilikinya.

Tercitra sebagai Perempuan yang Realistis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun