Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

11 Juni 2012   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“bi... titip rumah ya... kita nanti gak makan di rumah” kata nita kepada bibi, pembantu di rumah keluarga bayu dan nita.

“iya non...” jawab bibi

---------------

Hampir satu jam lebih mereka menghabiskan waktu dalam kemacetan, sebenarnya jarak dari rumah sampai ketempat reuni tidak terlalu jauh, paling-paling jika tidak macet hanya lima belas menit. Inilah realita kehidupan kota megapolitan, Jakarta.

“mama mau turun dulu? Biar papa cari parkir” tanya bayu

“sama-sama aja pa...” balas mama

Dalam perjalanan dari tempat parkir ke dalam ruang pertemuan, hati dan perasaan bayu tampak tak menentu arah, antara senang, gelisah dan penasaran, singkat cerita reuni berjalan dengan meriah. Sanking meriahnya dan serunya bertemu dengan teman lama, sampai-sampai bayu melupakan nita dan kedua putri kembarnya. Nita tak ambil pusing dengan tingkah pola nya bayu, dia pun memakluminya, terkadang jika nita sedang arisan dan reuni dengan teman-temannya juga seperti itu. Beruntung tempat reuni bayu dan teman SMA nya juga menyediakan arena permainan buat anak-anak, sehingga tidak terlalu bosan dan jenuh bagi anak-anak.

“yu... bayu?”

Suaranya sangat familiar sekali di telinga bayu, dengan perlahan-lahan bayu menolehkan kepalanya kebelakang

“ehh... nindy? Nindy ya?” sapa bayu

“masih ingat kamu yu?” balas nindy malu-malu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun