dikenal dengan model mainstreaming. Model pendidikan
mainstreaming merupakan model yang memadukan antara
pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (Sekolah Luar Biasa)
dengan pendidikan reguler. Peserta didik berkebutuhan khusus
digabungkan ke dalam kelas reguler hanya untuk beberapa waktu
saja. Salah satu usaha awal dalam menawarkan suatu model
mainstreaming menurut Berry, menekankan tiga unsur yang harus
mempunyai ciri-ciri itu: suatu rangkaian jenis-jenis layanan
pendidikan bagi siswa-siswa yang memiliki hambatan, pengurangan
jumlah anak-anak yang "ditarik keluar" dari kelas-kelas reguler, dan penambahan ketetapan-ketetapan bagi layanan pendidikan di dalam
kelas-kelas reguler ketimbang di luar kelas-kelas tersebut.