Mohon tunggu...
Handi Yawan
Handi Yawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi & Kreator Komik

Tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Piknik ke Negeri Piramid #8

21 Januari 2020   13:23 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:33 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cover oleh Handi Yawan & Ipank Draw

Herman dan Amanda mendapatkan dirinya di antara bongkahan-bongkahan bangunan yang runtuh dan bereserakan di jalan.
Orang-orang banyak yang memapah yang terluka. Jalanan sendiri banyak yang retak, pecah akibat gempa yang terjadi.

Keadaan bertambah menakutkan akibat terjadi banyak kebakaran dari gedung-gedung yang rusak.

'Ngeri!" aku Herman sambil melindungi Amanda dari kemungkinan tertimpa runtuhan. "Tapi ini baru awal, selanjutnya ...."
Perasaan Herman menjadi campur aduk melihat kekacauan ini.

Angin bertiup terlalu kencang sehingga Herman menepi.

Keputusan Herman sangat tepat, ketika baru saja mereka turun, sebuah sepeda motor datang berguling-guling.

Hampir saja Herman diseret oleh sepeda motornya sendiri, kalau ia tidak melepaskan pegangan stang.

Sepeda Motor itu benda mati sehingga terseret tiupan angin, sedangkan Herman dan Amanda berjuang sekuat tenaga menahan tubuhnya agar tidak terlempar dihempas angin.

Dengan susah payah akhirnya Herman dan Amanda bisa berlindung dari tiupan angin yang semakin kencang di balik dinding sebuah gedung.

Herman dan Amanda terkesima melihat kendaraan-kendaraan yang lebih besar diterbangkan angin. Bahkan beberapa orang lewat terhempas di atas mereka sambil berteriak histeris.
Sekarang segala benda besar dan kecil diseret oleh angin kencang.

Mereka lihat pesawat-pesawat ringan yang terbang ikut dihempas pula ibarat debu tanah yang ditiup oleh angin.
Herman dan Amanda menjatuh diri agar bisa bertahan dan tidak terseret oleh angin.

"Lihat!" Teriak Amanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun