Mohon tunggu...
Handi Yawan
Handi Yawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi & Kreator Komik

Tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Piknik ke Negeri Piramid #8

21 Januari 2020   13:23 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:33 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cover oleh Handi Yawan & Ipank Draw

"Amanda!" teriak orang itu yang ternyata Alaksolan. Ia menyadarkan Herman yang masih mengangga melihat kejadian ini.

"Bawa Herman dan ikuti aku ke tempat mesin waktu."
Alaksolan berteriak sekuat tenaga di depan wajah Amanda supaya bisa didengar.

Amanda segara sadar, lalu menyeret tangan Herman yang sudah runtuh nyalinya.
Tapi segera Herman kembali mampu menguasai diri lalu bergerak sambil merendahkan badan dengan susah payah mengikuti mereka.

Mereka bertiga berjuang merapat ke dinding sambil bergerak maju diantara simpang siur dan lalu lalang orang yang masih mampu berlarian panik tidak tentu arah karena air sudah membanjiri ke manapun berlari.

"Ke sini," tunjuk Alaksolan yang telah mencapai sebuah pintu gedung paling terdekat yang mampu mereka capai.

Sementara orang lain berlarian keluar mencari selamat, ketiganya malah berlari ke arah berlawanan. Tidak ada waktu bagi mereka untuk memperhatikan orang lain yang dilanda kebingungan dan panik tidak tahu apa yang terjadi.

Alaksolan masuk ke lift, lalu diikuti Herman dan Amanda. Sebelum pintu lift tertutup, air yang datang lebih cepat, membanjiri setiap jengkal lantai dan tidak ada sesuatu yang sanggup menahan air yang datang dari berbagai arah.

Mereka sungguh beruntung, sebelum air naik lebih tinggi, lift telah membawa mereka bergerak naik.

Di dalam lift semua sisi dindingnya transparan sehingga mereka bisa melihat keluar tapi pemandangan yang tadi mereka lalui sudah tidak tampak karena semua sudah dibanjiri air sejauh mata memandang.
Langit gelap mulai menumpahkan air hujan yang turun dengan lebat dan disertai angin yang bertiup kencang.

Dari tempat ini mereka melihat air sudah mencapai piramida-piramida dan menenggelamkan sebagian besar diorama lambang keabadian yang dibanggakan hidup masyarakat Osiris.

REGG! Lift berguncang keras lalu berhenti sehingga ketiganya limbung mencari pegangan supaya tidak sampai jatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun