Pemandangan mengerikan di angkasa semakin membuat takut manusia, betapa tidak, langit yang hitam kini dipenuhi oleh burung-burung berbagai jenis datang dari selatan dan berterbangan panik tidak tentu arah, ditiup oleh angin kencang
CUIT, CUIIIIT .....
KUAK, KUAK, KUAAAAAAK ....
Kicauan berbagai jenis jutaan burung membahana di angkasa seolah-olah lari dari sesuatu yang mengancam hidup mereka.
"Ini mengerikan!" Jerit Amanda lirih sambil memegang lebih erat lengan Herman.
Herman tidak mampu lagi menghibur kekasihnya karena ternyata ia sendiri sama takutnya.
"Masih ada waktukah kita pergi dari dunia ini?" tanya Amanda. "Takut sekali." Bisik Amanda lirih sambil bersandar di bahu Herman.
"Alaksolan mana?" tanya Amanda sambil sibuk menekan-nekan HP dengan jari gemetar. Tetapi ternyata HP tidak berfungsi. Walaupun demikian Amanda tetap terus mencoba menghubungi Alaksolan.
"Kayaknya terjadi gangguan akibat cuaca buruk ini." Kata Herman.
"Secepatnya kita harus menemukan Alaksolan agar segera menuntun kita ke tempat mesin waktu berada," ajak Herman, "Ayo! tunggu apa lagi." Herman menarik lengan Amanda.
Herman sempat melihat Amanda membuang HP yang telah membuat Amanda jengkel.
"Lewat sini!" tunjuk Amanda.