Awalnya Sabiru begitu bersemangat untuk menyetujui, namun seketika ia mengingat janjinya kepada Talia untuk mengantarkannya ke rumah papanya, bersama mamanya.
"ahh sorry cantik, hari ini aku mau keluar sama mama udah janji soalnya" jawab Sabiru
"ohh yaudah gapapa, have fun ya Biru, sampai ketemu" Zara mengakhiri telponnya. Sedikit kecewa namun Sabiru ada urusan bersama mamanya, ya tidak salah.
Disisi lain Sabiru merasa tidak enak
"hayoo habis nelpon siapa tuh pake senyum-senyum" Talia datang dari belakang
"nguping ya lo? Kebiasaan dari kecil suka kepo sama urusan orang" jawab Sabiru sambil mengacak-ngacak rambut Talia
"ihh Nath, berantakan rambutnya, kita mau pergi loh" jawab Talia cemberut
"tetep cantik kok" balas Sabiru
"disini ternyata kalian, sudah siap? Ayo pergi" mamanya Sabiru menghampiri mereka
Mereka pun pergi menggunkan mobil menuju rumah Talia. Niatnya mereka ke sana ingin meminta penjelaskan kepada papa Talia kenapa memperlakukan Talia seperti itu. Sesampainya di rumah Talia, mereka turun. Tangan Talia yang terus di genggam oleh mamanya Sabiru karena anak itu merasa ketakutan
"permisi" ucap Sabiru. Pintu terbuka menampakkan sosok yang ditakuti Talia