"Teteh nggak pernah cerita."
"Takut salah harapan."
"Apa Teh?" Mira mengernyitkan dahi.
"Apanya?"
"Itu tadi kalimat terakhir Teteh .... takut salah apa?"
"Memang Teteh ngomong apa gitu?" Wiwin bingung.
"Wah  sayang tadi tidak aku rekam. Tuh dengarkan Kak Denny, sebenarnya cerita  singkat di Jamarot menjadi impian panjang si Teteh ini."
"Iiiiih apaan si De?"
"Sudah  ... sudah .... jangan berdebat, begini De Mira dan Mbak Wiwin.  Hitung-hitung melihat pesan De Dinar sebagai wasiat, sepertinya apa yang  diharapkan adikku sudah terpenuhi."
"Ooo yang mana?"
"Yang  di rekaman tadi. Kata Dinar semoga kakaknya ini memperoleh isitri yang  cantik, yang shalihah, dan mempunyai adik sepantar dia. Ya sudah klop.  Kriterianya tepat."