"Lupa ya? Seminggu lalu kita bertemu lho!"
"Bertemu? Di mana ya?"
"Saat Mbak Wiwin memberikan syal kepada saya."
"Oooo.... Iya... iya...."
"Sudah ingat ya?"
"Mas tahu nama saya dari mana?"
"Bukankah di syal ada nama Mbak?"
"Ooooo...... iya .... "
"Ini syalnya ." kata pemuda itu setelah mengambil syal dari tas kecil yang digendongnya. Wiwin menerimanya.
"Kemarin  Mbak Wiwin menolak syal ini. Saya pikir kemarin Mbak masih bingung ya?  Kebetulan sekali sekarang kita bertemu. Maaf, kemarin juga setelah  thowaf itu, saya sempat menggunakan syal ini sebagai alas sujud, waktu  shalat di belakang maqom Ibrohim lurus di depan Multazam."
"Ooooo...."