Selamat tinggal jamarat!
Tanpa  sadar ketiganya melambaikan tangan ke arah ketiga jumroh. Air mata  tampak menitik. Bibir mereka terkatub. Ketika ketiganya diam, dari  belakang terdengar teriakan beberapa jamaan yang usai melontar jamarat.  Denny menoleh.
"Itu rombonganku! Bendera itu. Aku wajib gabung."
"Ooo..."
"Mbak  Win sama Ibu Yanti, jamarat mungkin yang terakhir dalam hidup Denny,  tapi saya berdoa mudah-mudahan mengenal Mbak dan Ibu berdua bukan yang  terakhir."
"Iya, Insya Allah Mas ... terima kasih sudah ditemani dari tadi pagi."
"Boleh minta foto?"
"Ooo... mmm... yah nggak apa-apa."
Pemuda  itu minta tolong jamaah lain yang lewat di dekatnya untuk membidik  mengambil foto dengan HP. Beberapa jepretan kini telah ada di HP pemuda  itu. Sebenarnya Wiwin ingin memiliki foto itu, namun ia malu.
"Saya tahu kalau saya minta nomor WA nggak akan dikasih... hehee....." kata Denny sambil tertawa.
"Bisa saja menebak. Tapi benar."